Menu

Mode Gelap

Berita 13:22 WIB

Baun Busuk Diduga Berasal Dari Limbah Restoran Solaria


					Caption foro: Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi bersama Kapolres Bengkulu Kombes Pol Aris Sulistyono serta beberapa pejabat Pemerintah Kota Bengkulu Jumat, 28 April 2023 mendatangi lokasi yang menimbulkan baun busuk diduga berasal dari restoran Solaria, Jumat, 28 April 2023. (Foto:  Aang V) Perbesar

Caption foro: Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi bersama Kapolres Bengkulu Kombes Pol Aris Sulistyono serta beberapa pejabat Pemerintah Kota Bengkulu Jumat, 28 April 2023 mendatangi lokasi yang menimbulkan baun busuk diduga berasal dari restoran Solaria, Jumat, 28 April 2023. (Foto: Aang V)

Kilas.co.id, Kota Bengkulu – Warga meresahkan baun busuk yang terjadi di depan Jalan Jati, Kecamatan Ratu Agung depan restoran Solaria. Baun busuk tersebut diduga berasal dari limbah restoran Solaria yang sengaja dibuang disaluran drainase, sehingga menimbulkan genangan limbah sampai ke jalan.

Hal itu terjadi diduga belum adanya penerapan ramah lingkungan atas pengelolaan limbah yang dilakukan restoran Solaria. Sehingga limbah yang dibuang di drainase dapat menimbulkan pencemaran lingkungan.

Wakil Walikota Dedy Wahyudi bersama Kapolres Bengkulu Kombes Pol Aris Sulistyono serta beberapa pejabat Pemerintah Kota Bengkulu Jumat, 28 April 2023 mendatangi lokasi yang menimbulkan baun busuk tersebut.

Di lokasi Dedy mengatakan, bersama tim mereka menemukan sumbatan drainase yang diduga limbah berasal dari restoran Solaria, sehingga membuat air tergenang dan menimbulkan baun tak sedap. Baun itu terjadi semenjak restoran Solaria berdiri beberapa bulan lalu.

“Nah kami sudah langsung ke lokasi, maka hari ini juga akan ada action dari tim URC untuk membongkar dan intinya tak lagi sumbatan, karena jalan ini juga harus terlindungi,” kata Dedy.

Dedy pun menyarankan pihak restoran memiliki pengelolaan limbah tersendiri dan tak lagi membuang langsung ke drainase serta segera mengurus izin Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) yang belum selesai.

“Kita tadi menyarankan ada tempat pengelolaan limbahnya. Jangan langsung dibuang ke siring, tapi ada proses pengolahan limbahnya. Karena mereka ada UKL-UPL yang saat ini belum selesai. Kita sangat pro investasi, kita mudahkan. tapi jangan juga melanggar,” jelas Dedy.

Dedy pun menyesalkan atas kejadian tersebut. Terhadap perusahaan diberikan waktu 3 bula untuk menyelesaikan semua perizinan UKL-UPL.

“Kita ini pro investasi, mengundang orang untuk berusaha dan kita mudahkan, berharap tidak ada dampaknya. Tapi setelah ini berdiri ramai, pengunjungnya banyak, produksi juga banyak kita lihat ini kan semakin parah, kebetulan juga mereka belum menyelesaikan UKL-UPL nya,” tambahnya.

Terkait hal ini, pihak restoran juga akan segera menindaklanjutinya dengan melapor ke manajer atas temuan limbah yang melimpah hingga ke jalan dan belum selesainya izin UKL – UPL. (AB)

Artikel ini telah dibaca 23 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Hulubalang Melaporkan Bapenda Kota Bengkulu Ke Ombudsman Terkait Pengelolaan Parkir Gerai Alfamart

24 April 2024 - 19:24 WIB

Pemkot Bengkulu Serahkan Bantuan Beras dan Mie Instan untuk Masyarakat Kabupaten Lebong yang Terkena Banjir

19 April 2024 - 23:30 WIB

Luas Persawahan di Kepahiang Terus Menyusut, Dinas Pertanian Ajak Masyarakat Maksimalkan Lahan yang Ada

19 April 2024 - 20:47 WIB

Bapenda Tegaskan, Tarif Parkir Sesuai Aturan, Lebih Dari Itu Pungli

18 April 2024 - 22:57 WIB

Dinas Pertanian Ajak Masyarakat Manfaatkan Lahan Tidur Ditanami Hortikultura

18 April 2024 - 22:01 WIB

Dinas Pertanian Kepahiang Optimis Hasil Panen Padi dan Jagung Lampaui Target Nasional

18 April 2024 - 18:01 WIB

Trending di Bengkulu Utara